Minggu, 02 Desember 2012

verbatim


Ki        :Selamat pagi buu
Ko       :Iya selamat pagi. Silakan duduk pras, emmm ada yang bisa saya bantu,
Ki        :Iya bu, terima kasih. Saya punya sedikit masalah bu,
Ko       :Ohh jadi begitu, disini saya mempunyai waktu 30menit ya pras,
Ki        :Baiklah bu,                           
Ko       :Bisa pras ceritakan apa yang membuat pras menjadi gelisah seperti itu?
Ki        :Jadi begini bu, akhir-akhir ini ayah dan ibu saya sering bertengkar, semenjak ayah pindah ketempat kerja yang baru. baru-baru ini ibu juga mengetahui bahwa ayah selingkuh. Saya sangat sedih dengan kondisi ibu yang semakin sedih.
Ko       :Saya merasakan apa yang pras rasakan, bagaimana ibu pras tahu bahwa ayah selingkuh?
Ki        :iya bu, ibu tahu karena ibu pernah membaca SMS yang tidak wajar dari teman kerja ayah, Nah semenjak itu ibu sering marah-marah dan akhirnya bertengkar dengan ayah, saya kasihan dengan ibu.
Ko       :Oh begitu ya, emm tadi pras bilang bahwa ibu pernah membaca SMS di Handphone ayah, bisa pras ceritakan seperti apa SMS yang ibu pras baca?
Ki        :Saya kurang tahu bu, karena ibu tidak memperlihatkan. Tetapi ibu sering di buat marah gara-gara sms di handphone ayah.
Ko       :Oo, jadi pras tidak tahu ya, emmm tidak ada hal lain yang membuat ibu pras marah-marah selain karena SMS?
Ki        :Iya, ada bu.
Ko       :Bisa pras ceritakan hal apa yang membuat ibu marah-marah?
Ki        :Baiklah. Ayah saya sering sekali pulang malam, dan dia sangat sibuk. Jarang bisa kumpul-kumpul ataupun makan bersama keluarga. Padahal sebelumnya, sebelum Ayah pindah bekerja, Ayah tidak pernah sibuk, apalagi sampai pulang malam. Hal itu yang menambah keyakinan Ibu saya kalau Ayah benar selingkuh.
Ko       :Apakah tuduhan Ibu pras tersebut sudah pernah dibicarakan dengan Ayah Anda? Lalu bagaimana tanggapan Ayah Anda?
Ki        :Sudah Bu, tapi Ayah santai saja tanggapannya. Dia bilang tuduhan Ibu itu salah. Soal SMS, itu hanya SMS dari rekan kerjanya yang menanyakan tentang pekerjaan. Terus, kalau sering pulang malam, itu memang karena banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Tapi Ibu saya tidak percaya dengan penjelasan Ayah saya tersebut. Ibu bilang, itu semua hanya alasan  Ayah saja.
Ko       :Apakah Ibu pras tidak mencari bukti lain untuk memperkuat tuduhannya tersebut? Atau mungkin Anda sendiri yang mencari bukti itu?
Ki        :Iya Bu. Pernah suatu malam ketika Ibu saya sudah tidur, saya pernah memergoki Ayah menelpon seseorang. Awalnya saya pikir Ayah sedang menelpon om saya, saudara sekaligus teman kerja ayah. Karena biasanya yang sering ditelpon Ayah tentang pekerjaan adalah Om. Tapi kok kali ini ada yang lain. Sekilas terdengar suara wanita di suara handphone tersebut. Memang waktu Ayah saya sedang menelpon tidak di speaker, tapi karena waktu itu sudah cukup malam, jadi sedikit terdengar suara wanita itu, walaupun tidak terlalu jelas.
Ko       :Lalu,  apa yang pras dengar dari pembicaraan itu?
Ki        :Saya mendengar ada percakapan tidak wajar antara Ayah dengan wanita itu.
Ko       :Percakapan tidak wajar?
Ki        :iya, Bu.
Ko       :Lalu.....
Ki        :Mereka membuat janji, Bu.
Ko       :Janji? Bisa pras lebih perjelas lagi, janji seperti apa yang mereka buat?
Ki        :Mereka membuat janji ketemuan dan jalan. Tapi saya tidak begitu tahu dimana mereka akan ketemuan. Yang jelas besok mereka akan ketemuan.
Ko       :Terus?
Ki        :Dan benar, ketika pagi harinya, pagi-pagi sekali Ayah saya sudah bersiap-siap. Ketika ditanya Ibu, katanya hari ini banyak kerjaan. Jadi harus berangkat cepat.
Ko       :Apakah pras diam saja? Tidak terpikirkah oleh pras untuk mengikuti perginya Ayah Anda tersebut?
Ki        :Yang pasti ada Bu, tapi keadaan tidak mendukung. Saya urungkan niat saya tersebut. Saya hanya memantau perkembangan keadaan selanjutnya.
Ko       :Lalu...... bagaimana selanjutnya?
Ki        :Hari itu Ayah saya pulang malam, saya sangat yakin kalau memang Ayah saya  ketemuan dengan wanita tersebut.
Ko       :Apakah Anda tahu, siapa wanita itu?
Ki        :Wanita itu adalah teman kerja ayah ditempat bekerja ayah yang baru.Nah, yang jadi masalah, bagaimana Saya bisa membuat Ayah Saya mengakui perbuatannya kalau memang benar dia selingkuh. Kalaupun tidak selingkuh, setidaknya dia sadar kalau perbuatannya itu salah dan tidak  pantas dia lakukan mengingat statusnya sudah berkeluarga. Tidak pantaslah dia ketemuan dengan wanita seperti itu. Lalu, apa yang harus saya lakukan Bu? Pernah terpikir untuk menegur Ayah.
Ko       :Jadi setelah kita berdiskusi beberapa waktu, alangkah baiknya jika kita simpulkan terlebih dahulu pembicaraan kita, biar lebih jelas hasil pembicaraan kita ini. Dari topik pembicaraan kita tadi, kita sudah sampai pada dua hal. Pertama, Pras ingin benar-benar memastikan apakah Ayah Anda selingkuh atau tidak, sekaligus untuk mencari bukti atas tuduhan Ibu Anda selama ini. Kedua, Anda ingin mengingatkan kalau perbuatan Ayah Anda itu salah dan tidak pantas dilakukan, tapi Anda belum ada keberanian untuk mengatakannya. Nah, apa yang membuat Anda takut untuk menyampaikan hal itu kepada Ayah Anda?”
Ki        :Takut Ayah marah.
Ko       :Kenapa harus takut. Lalu, apakah Anda terus akan membiarkan Ayah Anda seperti itu?
Ki        :Tidaklah Bu, saya pasti akan mengingatkan Ayah. Tapi saya harus mencari waktu yang tepat untuk membicarakan semuanya.”
Ko       :Bagus, saya setuju dengan pras.
Ki        :Tapi Bu, bagaimana kalau Ayah saya marah ketika saya mengingatkannya?
Ko       :Itu semua tergantung pada Anda. Gunakanlah kata-kata yang sopan dan halus! Jangan sampai memancing emosinya!Ingatkan pelan-pelan, jangan seperti menggurui! Tetap hargai pendapatnya, jangan dibantah!
Ki        :Iya, Bu, saya akan mencobanya.
Ko       :Baiklah kalau begitu. Dari pembicaraan kita awal hingga sekarang, kita bisa menyimpulkan bahwa, mulai sekarang Anda tidak akan takut lagi untuk mengingatkan kepada Ayah Anda kalau perbuatannya itu salah. Lalu, Anda akan mencoba berbicara kepada Ayah Anda untuk mengingatkan kekeliruannya tersebut. Benar begitu kan?
Ki        :Benar sekali bu, terima kasih bu. Saya merasa ada solusi untuk masalah saya ini
Ko       :Iya, sama-sama. Bukan saya yang memberi solusi, tapi pras sendiri. Anda hebat! Saya salut dengan Anda. Karena Anda yang semuda ini sudah bisa berpikir dewasa dalam menghadapi masalah. Semoga dapat cepat selesai ya masalahnya!
Ki        :Oya Bu, bagaimana kalau kita adakan pertemuan lagi setelah saya berbicara dengan Ayah, Bu?
Ko       :Ooh, tentu saja boleh kalau memang Anda maunya seperti itu.
Ki        :iya, Bu. Sekali lagi terimakasih. Baiklah, saya pamit dulu.
Ko       :iya sama-sama

Senin, 19 Maret 2012

bimbingan dan konseling pribadi


Cara mengatasi rendah diri 
Rendah diri adalah perasaan menganggap terlalu rendah pada dirinya sendiri. Orang yang menganggap dirinya terlalu rendah dikatakan rendah diri. Orang yang rendah diri menganggap bahwa dirinya tidak mempunyai kemampuan, misalnya orang yang rendah diri adalah ada seorang siswa yang merasa dirinya paling bodoh karena nilai pelajaran metematikanya 5, padahal dia mempunyai kelebihan dalam bidang olahraga. Nah seperti itu contohnya. Kita tidak boleh merasa rendah diri.

Ciri-ciri orang yang rendah diri dapat dilihat dari tingkah lakunya, tingkah lakunya seperti selalu menyendiri dan menarik diri dari pergaulan, selalu ragu dalam bertindak, tidak mau bersaing positif.  Dan cara mengatasi nya adalah sebagai berikut:
1.     Terimalah kekurangan diri sendiri dengan lapang dada. Kita harus mengakui bahwa setiap manusia mempunyai kekurangan dan kelebihan.
2.     Carilah kelebihan yang anda miliki. Kelebihan yang anda miliki dapat anda kembangkan sehingga mejadi daya tarik untuk anda. Jika anda memiliki kelebihan anda akan terhindar ddari rasa rendah diri.
3.      Syukurilah bahwa Tuhan menciptakan menusia sebagai makhluk yang paling sempurna.

Bila kita bisa terhindar dari perasaan rendah diri maka kita akan mudah untuk bergaul. Dan tidak menutup diri dari orang lain.

Bimbingan dan konseling Karir


Kemana yaa selanjutnya?


Membaca judul itu tentu akan membuat galau anak-anak SMA ataupun SMK yaa. Hehehe. Apakah anda bingung untuk melanjutkan kemana? Yah makin bingung lagi ya. Hihihi

Banyak perguruan tinggi yang dapat dijumpai di Indonesia, dan jenis perguruan tingginya juga bermacam-macam. Ada akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, dan universitas. Berikut ini ada penjelasannya:

1.      Akademi merupakan pendidikan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan terapan 1 cabang saja.
2.      Politeknik adalah pendidikan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan terapan dalam sejumlah pengetahuan khusus.
3.      Sekolah tinggi merupakan pendidikan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik  dan profesional  dalam jurusan tertentu saja.
4.      Institut adalah pendidikan tinggi yang terdiri atas sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan tertentu saja/ disiplin ilmu tertentu saja.
5.      Universitas adalah pendidikan tinggi yang terdiri atas sejumlah fakultas dari bermacam-macam disiplin ilmu.

Nah, kalau berdasarkan statusnya adalah perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta. Apabila perguruan tinggi negeri itu yang mengelola adalah negara atau pemerintah. Sedangkan perguruan swasta yang mengelola adalah yayasan tetapi masih dalam naungan dari pemerintah. Kalau tentang jurusan yang akan dipilih kita harus mengetahui bakat dan minat yang harus dipertimbangkan. Salah pilih jurusan? Ih itu sudah bukan jamannya. Selain biaya untuk berganti jurusan yang mahal tetapi juga boros umur ya, banyak yang harus dipertimbangkan, nilai pun juga faktor penyebab kegalauan kita ya. Setelah kita lulus, pastinya akan semakin kita bingung. Coba rundingkan dan tanyakan kepada orang tua, itu salah satu alternatif yang bisa membantu.
Itu sedikit informasi yang dapat diberikan. Semoga bermanfaat :)

Minggu, 18 Maret 2012

bimbingan dan konseling belajar


Yuk, bikin rangkuman

Macam-macam masalah belajar yang tentu saja membuat kita sulit untuk menangkap materi yang telah disampakan oleh guru. Apabila kita mempelajari buku pelajaran yang banyak saat akan mengahadapi ulangan ataupun ujian, kita akan merasa berat dengan hal tersebut. Salah satu yang cukup efektif adalah dengan mebuat ringkasan. Cara ini akan mempermudah dalam mempelajari materi-materi. Apalagi saat akan menghadapi tes, itu akan membuat kita lebih mudah.
Pada dasarnya, membuat ringkasan merupakan bagian dari menceritakan kembali secara ringkas mengenai materi pelajaran yang telah dibaca. Oleh karena itu, sebelum membuat ringkasan harus didahului dengan kegiatan membaca. Jika kita membuat catatan pelajaran, banyak manfaat yang akan kita dapat, antara lain adalah :
1.      Menghemat waktu belajar. Apabila kita akan menghadapi ujian atau ulangan catatan bisa langsung kita baca. Dan tentunya waktu belajar akan lebih efektif karena kita hanya membaca dari catatan yang sudah kita tulis.
2.      Membantu diri mempersiapkan diri menghadapi tes.
3.      Dapat digunakan untuk mengukur diri sendiri, apakah anda telah menguasai bahan pelajaran.
Nah itu adalah manfaat dari kita membuat rangkuman. Membuat rangkuman merupakan ketrampilan yang mudah kita pelajari. Langkah yang bisa dilakukan dengan cara membaca materi yang akan kita pelajari, membaca uraian materi secara cermat, berilah tanda untuk catatan yang penting, mulailah menyusun ringkasan, dan menyusun ringakasan ke dalam suatu skema  yang akan membantu kita memahami pokok bahasan pelajaran. Membentuk catatan yang menarik juga akan membuat kita lebih semangat untuk belajar. Apabila cara yang kita pakai tepat maka kita akan lebih senang dan lebih nyaman untuk belajar, dan tentu saja kita akan mendapatkan hasil yang maksimal dari nilai yang kita dapat.

Senin, 12 Maret 2012

Satuan Layanan Bimbingan Belajar



SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN KONSELING

Kelas                                      :          X 1 SMA
Semester/Tahun                       :          II / 2011-2012
Hari/tanggal                             :          Senin, 12 Maret 2012
Alokasi waktu                         :          1 x 45 menit
Tempat                                    :          Ruang kelas
Layanan                                  :           Bimbingan belajar
Bidang                                     :           Bimbingan pribadi dan sosial
Judul/Spesifikasi Layanan         :           Belajar yang efektif
Fungsi Layanan                        :           Pemahaman dan pengembangan
A.    Tujuan (Khusus)           :           Siswa diharapkan bisa menerapkan cara belajar
yang efektif.
B.     Materi                          :           Terlampir                                
C.     Metode                        :           Dinamika kelompok, diskusi
D.    Kegiatan awal               :           Mengucapkan salam, mengabsen, dan guru
menciptakan kelas secara kondusif.
Kegiatan Inti
         Eksplorasi              :
1.      Guru memberikan penjelasan tentang belajar yang efektif
2.      Guru menjelaskan pedoman permainan “mengatur waktu”
         Elaborasi                :
1.      Guru membentuk siswa dalam kelompok
2.     Siswa mengikuti pedoman permainan dan melaksanakan kegiatan permainan
Konfirmasi              :
1.   Guru memberikan pedoman diskusi tentang permainan yang telah dilaksanakan
Siswa mempresentasikan hasil diskusi
Akhir                               :
1.      Guru memberikan kesimpulan dari hasil diskusi siswa.
2.      Guru memberikan harapan terhadap materi layanan yang telah diberikan
E.       Alat dan media              :          Kertas, pulpen, LCD, Laptop
F.      Rencana penilaian dan
tindak lanjut                    :
Penilaian proses
            Mengamati perhatian, respon dan aktivitas siswa saat kegiatan layanan berlangsung.
Penilaian hasil                  :
·         Laiseg
Memberikan pertanyaan kepada siswa secara acak
·         Laijapen
Memantau Perubahan siswa 1 minggu setelah mendapat materi dari guru pembimbing
·         Laijapang
Perubahan sikap siswa selama 1 bulan setelah mendapat materi dari guru pembimbing
                        Tindak lanjut                :          
G.    Biaya                           :           Rp 3.000,- untuk kertas hvs
H.    Sumber                        :           http://whynasblog.blogspot.com/2010/07/cara-mengatur-waktu-belajar-secara.html



Mengetahui                                                                             Temanggung, 12 Maret 2012
Kepala Sekolah                                                                           Penyelenggara Layanan



                                                                          (Ema Rahmawati)
                                                                          132010075






Lampiran 1
CARA MENGATUR WAKTU BELAJAR SECARA EFISIEN 
1.      Petunjuk Menyusun Waktu Belajar Secara Efisien
Agar kamu dapat menggunakan waktu belajar secara efisien, kamu dapat mengikuti petunjuk di bawah ini!

1.   Susunlah daftar kegiatan belajar kamu. Kamu dapat menentukan kegiatan-kegiatan yang akan kamu lakukan pada hari itu. Kegiatan tersebut mencakup kegiatan sekolah pada hari itu terutama tugas-tugas yang harus diselesaikan di rumah dan kegiatan belajar lainnya. Jenis kegiatan belajar di rumah mencakup kegiatan mengerjakan tugas sekolah dan kegiatan belajar di rumah, yaitu mempelajari buku paket, menghafal buku pelajaran, mengerjakan pekerjaan rumah, memindah catatan, membuat ringkasan bahan pelajaran, mempersiapkan diri menghadapi ulangan, dan lain-lain. Setelah kamu menentukan jenis kegiatan belajar, selanjutnya kamu menentukan prioritas pelaksanaannya. Dari kegiatan terpenting berturut-turut sampai yang kurang penting.
2.  Menetapkan waktu belajar. Masing-masing individu mempunyai kebiasaan belajar yang berbeda. Ada individu yang bisa belajar baik pada sore hari, ada yang pada malam hari, dan ada yang pagi hari. Dengan menetapkan waktu belajar tertentu dengan kondisi masing-masing individu, akan terbentuk kebiasaan belajar dengan baik.
3.     Bertanyalah pada diri sendiri tentang pelajaran yang kamu anggap sukar dan pelajaran yang kamu anggap mudah. Masing-masing orang berbeda dalam menentukan pelajaran yang sukar dan yang mudah.
4.      Pelajari lebih dahulu yang kamu anggap sukar.
5.   Mata pelajaran yang kamu anggap sukar, hendaknya dipelajari lebih lama agar betul-betul kamu kuasai.
6.      Berilah waktu yang cukup untuk setiap mata pelajaran.
7.    Buatlah satuan belajar selama satu jam. Tidak ada pedoman yang pasti untuk menetapkan lama waktu belajar. Umumnya, setiap babak waktu belajar antara 80 menit sampai 90 menit.
8.      Ulangilah pelajaran yang baru saja diberikan di kelas.
9.      Pelajarilah setiap mata pelajaran sesering mungkin.
10.  Jangan menyia-nyiakan waktu luang.
11.  Gantilah waktu belajar yang hilang.

2.      Meyusun Jadwal Belajar
Waktu kamu untuk belajar di rumah sangat terbatas, namun banyak pelajaran yang perlu kamu pelajari dan banyak kegiatan belajar yang harus kamu selesaikan. Agar kamu dapat membagi dan mennggunakan belajar dengan baik, kamu dapat membuat jadwal belajar. Ada enam langkah yang perlu kamu lakukan berikut ini:

a.       Catatlah semua pelajaran yang sudah pasti.
b.      Menentukan waktu untuk tidur.
c.       Menentukan waktu makan, mandi, berpakaian, berhias, dan lain-lain.
d.      Menentukan waktu belajar kurang lebih dua jam.
e.       Menentukan waktu untuk kegiatan lain seperti menonton televisi, mengembangkan kegemaran, dan rekreasi.
f.       Gunakan hari minggu untuk kegiatan selain belajar







Lampiran 2
Mengatur Waktu

Tujuan                         :          
1.      Mengatur waktu yang efektif dan efisien dalam kegiatan sehari-hari.
2.      Membuat jadwal kegiatan sehari-hari di rumah.
3.      Siswa mampu mengatur kegiatan utama dan kegiatan selingan dalam kehidupan sehar-hari.

Waktu                        :           30 menit
Jumlah Peserta            :           X 1
Bahan                         :           8 bola pingpong, 1 toples, beras secukupnya
Langkah Permainan     :
1.      Masukan bola pingpong ke dalam toples sebanyak 2 buah.
2.       Kemudian diisi dengan butiran beras
3.      Isi lagi dengan bola pingpong kembali
4.      Teruskan sampai toples terisi penuh tanpa ada beras yang tersisa
5.      Usahakan sebelumnya siswa melakukan sendiri tanpa diberitahu caranya oleh guru
6.      Coba dengan cara lain, masukan beras terlebih dahulu kemudian bola pingpong, apa yang terjadi? Butiran beras tidak akan masuk semuanya dan akan ada sisa

Evaluasi dan Refleksi :
Permainan analogi ini bisa dijelaskan sebagai berikut : toples adalah ibarat jumlah waktu dalam sehari yaitu 24 jam, bola pingpong adalah kegiatan utama seperti, belajar, sekolah, les, bimbingan belajar. Beras adalah kegiatan selingan seperti, main ps, main komputer, ke warnet, buka internet, ekskul, nonton tv. Apabila kita memasukan beras terlebih dahulu lalu bola pinpong maka toples tidak akan bisa ditutup, tapi apabila kita memasukan bola terlebih dahulu maka toples akan bisa ditutup. Dengan demikian dalam kegiatan sehari-hari kita harus mengerjakan kegiatan yang utama terlebih dahulu kemudian diisi dengan kegiatan selingan sehingga kita dapat memanfaatkan waktu dengan baik.





Lampiran 3
Pedoman Diskusi Kelompok

1. Apa yang kamu peroleh dari permainan “Mengatur waktu”?
2. Apa yang membuat kamu berhasil dalam permainan ini? (diisi oleh yang berhasil)
3. Apa yang membuat kamu tidak bisa berkonsentrasi? (diisi oleh yang belum berhasil)
4. Bagaimana perasaanmu mengikuti permainan ini?

 



Lampiran 4

Pedoman Observasi

Aspek yang diamati Jumlah

Aspek yang diamati
Jumlah dalam prosentase
1.      Siswa yang memperhatikan saat materi disampaikan
25%
2.      Siswa yang bertanya
17%
3.      Siswa yang tidak mampu menjelaskan pedoman permainan
17%
4.      Siswa yang antusias mengikuti permainan
8%
5.      Siswa yang berpartisipasi dalam diskusi kelompok
12%
6.      Antusias siswa dalam menyampaikan hasil diskusi
20%
7.      Siswa yang belum berhasil dalam melakukan pemainan
1%

Hasil observasi terhadap siswa menurut pedoman observasi dalam jumlah prosentase adalah sebagian besar siswa aktif dalam kelompoknya




Laporan pelaksanaan layanan bimbingan belajar

Judul/Spesifikasi Layanan      :           Mengatur waktu belajar
Kelas                                       :           X 1
Waktu Pelaksanaan                 :           Senin, 12 Maret 2012
Hasil                                        :
·         Kegiatan awal                         :           Guru mengucap salam dan
memeriksa kondisi kelas
·         Kegiatan inti                            :           Menginformasikan materi dan
tujuan kepada siswa
·         Kegiatan akhir                         :           Guru pembimbing meminta siswa
menyampaikan manfaat dari penyampaian materi.