MASALAH-MASALAH
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
a)
Jenis-jenis Masalah Belajar
Prayitno (1994:90) mengemukakan masalah-masalah, sebagai berikut :
Keterampilan akademik yaitu keadaan siswa yang diperkirakan memiliki intelegensi yang cukup, tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara optimal.
·
Ketercepatam dalam belajar
·
Sangat lambat dalam belajar
·
Kurang motivasi dalam belajar
·
Bersikap dan berkebiasan buruk
dalam belajar
b)
Faktor-faktor Penyebab
Timbulnya Masalah Belajar
ü Faktor yang bersumber dari diri pribadi sendiri yaitu faktor
psikologis seperti intelegensi, bakat, minat, motivasi, kematangan
ü Faktor yang bersumber dari lingkungan sekolah yaitu kurikulum,
metode mengajar, hubungan guru dengan guru, hubungan guru dengan murid, sarana
dan prasarana
ü Faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga yaitu ekonomi
keluarga, hubungan antar sesama keluarga, tuntutan orang tua, pendidikan orang
tua
ü Faktor yang bersumber dari lingkungan masyarakat yaitu masmedia ceta
seperti komik, buku-buku pornografi, media elektronik, TV, VCD, Video,
Playstation , dsb
c)
Cara Pengungkapan Masalah
Belajar
Menurut Prayitno (1995:90-94) murid yang mengalami masalah belajar dapat dikenali melalui prosedur pengungkapan melalui :
Menurut Prayitno (1995:90-94) murid yang mengalami masalah belajar dapat dikenali melalui prosedur pengungkapan melalui :





1.
Identifikasi siswa yang
mengalami kesulitan belajar
2.
Melokalisasi letaknya kesulitan
3.
Lokalisasi jenis faktor sifat
yang menyebabkan mereka mengalami berbagai kesulitan
4.
Perkiraan kemungkinan bantuan
5.
Penetapan kemungkinan cara
mengatasinya
6.
Tindak lanjut
d)
Upaya Pengentasan Masalah Belajar
Beberapa upaya yang dapat dilakukan menurut Prayitno (1994:94-99) adalah :
Beberapa upaya yang dapat dilakukan menurut Prayitno (1994:94-99) adalah :
1.
Pengajaran perbaikan →
diberikan kepada seseorang/ sekelompok orang yang menghadapi masalah-masalah
belajar dengan maksud untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam proses hasil
belajar siswa
2.
Proses pengayaan → diberikan
kepada seseorang/ beberapa orang siswa yang sangat cepat dalam belajar. Mereka
memerlukan tugas tambahn yang terencana untuk menambah/ memperluas pengetahuan
dan keterampilan yang telah dimilikinya dalam kegiatan belajar sebelumnya
3.
Peningkatan Motivasi Belajar →
tingkah laku seperti kurang semangat, jaro, malas, bosan dapat dijadikan
indikator kurang kuatnya motif (motivasi) dalam belajar
4.
Pengembangan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik → bila siswa tidak memiliki sikap dan kebiasaan
belajar yang baik dikhawatirkan mereka tidak akan mencapai hasil belajar yang
baik
5.
Layanan konseling individual →
konseling merupakan pelayanan khusus dalam hubungan langsung tatap muka antara
konselor dan klien
Jenis2 masalah belajar sd
Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh
murid dan menghambat kelancaran proses belajarnya. Kondisi tertentu itu dapat
berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan-kelemahan yang
dimilikinya dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan
bagi dirinya. Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami oleh murid-murid
yang lambat saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa murid-murid yang
pandai atau cerdas.
Dari pengertian masalah belajar di atas maka jenis-jenis masalah belajar si Sekolah Dasar dapat dikelompokkan kepada murid-murid yang mengalami.
Dari pengertian masalah belajar di atas maka jenis-jenis masalah belajar si Sekolah Dasar dapat dikelompokkan kepada murid-murid yang mengalami.
- · Keterlambatan akademik, yaitu keadaan murid yang diperkirakan memiliki intelegensi yang cukup tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkan secara optimal.
- · Kecepatan dalam belajar, yaitu keadaan murid yang memiliki bakat akademik yang cukup tinggi atau memilki IQ 130 atau lebih, tetapi masih memerlukan tugas-tugas khusus untukmemenuhi kebutuhan dan kemampuan belajarnya yang amat tinggi.
- · Sangat lambat dalam belajar, yaitu keadaan murid yang memilki bakat akademik yang kurang memadai dan perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan pendidikan atau pengajaran khusus.
- · Kurang motivasi belajar, yaitu keadaan murid yang kurang bersemangat dalam belajar, mereka seolah-olah tampak jera dan malas.
- · Bersikap dan kebiasaan buruk dalam belajar, yaitu kondisi murid yang kegiatannya tau perbuatan belajarnya sehari-hari antagonistik dengan seharusnya, seperti suka menunda-nunda tugas, mengulur-ulur waktu, membenci guru, tidak mau bertanya untuk hal-hal yang tidak diketahui dan sebagainya.
- · Sering tidak sekolah, yaitu murid-murid yang sering tidak hadir atau menderita sakit dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga kehilanggan sebagian besar kegiatan belajarnya.
Pada garis besarnya faktor-faktor timbulnya masalah belajar pada
murid dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu:
- Faktor-faktor
internal (faktor-faktor yang berada pada diri murid itu sendiri), antara
lain:
- Gangguan secara fisik, seperti kurang berfungsinya organ-organ perasaan, alat bicara, gangguan panca indera, cacat tubuh, serta penyakit menahun.
- Ketidakseimbangan mental (adanya gangguan dalam fungsi mental), seperti menampakkan kurangnya kemampuan mental, taraf kecerdasan cenderung kurang.
- Kelemahan emosional, seperti merasa tidak aman, kurang bisa menyusuaikan diri (maladjusment), tercekam rasa takut, benci dan antipati, serta ketidak matangan emosi.
- Kelemahan yang disebabkan oleh
kebiasaan dan sikap yang salah, sperti kurang perhatian dan minat
terhadap pelajaran sekolah malas dalam belajar, dansering bolos atau
tidak mengikuti pelajaran.
- Faktor-faktor eksternal (faktor-faktor yang timbul dari luar diri individu), yaitu berasal dari:
1.
Sekolah, antara lain:
·
· Sifat kurikulu yang kurang
fleksibel
·
· Terlalu berat beban belajar
(murid) dan untuk mengajar (guru)
·
· Metode mengajar yang kurang
memadai
·
·
Kurangnya alat dan sumber untuk kegiatan belajar.
2.
Keluarga (rumah), antara lain:
·
·
Keluarga tidak utuh atau kurang harmonis
·
·
Sikap orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya
·
· Keadaan ekonomi.
Tujuan bimbingan belajar antara lain :
§ Pengembangan sikap dan kebiasaan
yang baik, terutama dalam mengerjakan tugas dalam ketrampilan serta dalam
bersikap terhadap guru.
§ Menumbuhkan disiplin belajar dan
terlatih, baik secara mandiri atau kelompok.
§ Mengembangkan pemahaman dan
pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya di lingkungan sekolah atau alam
sekitar untuk pengembangan pengetahuan, ketrampilan dan pengembangan pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar