Kamis, 01 Maret 2012

Masalah2 belajar


MASALAH-MASALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


a)      Jenis-jenis Masalah Belajar

Prayitno (1994:90) mengemukakan masalah-masalah, sebagai berikut :
Keterampilan akademik yaitu keadaan siswa yang diperkirakan memiliki intelegensi yang cukup, tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara optimal.

·         Ketercepatam dalam belajar
·         Sangat lambat dalam belajar
·         Kurang motivasi dalam belajar
·         Bersikap dan berkebiasan buruk dalam belajar

b)      Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Masalah Belajar

ü  Faktor yang bersumber dari diri pribadi sendiri yaitu faktor psikologis seperti intelegensi, bakat, minat, motivasi, kematangan
ü  Faktor yang bersumber dari lingkungan sekolah yaitu kurikulum, metode mengajar, hubungan guru dengan guru, hubungan guru dengan murid, sarana dan prasarana
ü  Faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga yaitu ekonomi keluarga, hubungan antar sesama keluarga, tuntutan orang tua, pendidikan orang tua
ü  Faktor yang bersumber dari lingkungan masyarakat yaitu masmedia ceta seperti komik, buku-buku pornografi, media elektronik, TV, VCD, Video, Playstation , dsb

c)      Cara Pengungkapan Masalah Belajar
Menurut Prayitno (1995:90-94) murid yang mengalami masalah belajar dapat dikenali melalui prosedur pengungkapan melalui :
*      Tes kemampuan dasar, tingkat kemampuan dasar biasanya diukur/ diungkapkan dengan mengadministrasikan tes intelegensi yang sudah baku
*      Melalui pengisian AUM PTSDL
*      Tes diagnostik, merupakan instrumen untuk mengungkapkan adanya kesalahan yang dialami oleh siswa dalam bidang pelajaran tertentu misalnya untuk bidang studi Matematika apakah dijumpai kesalahan-kesalahan dalam operasi matematika/ dalam pemakaian rumus
*      Analisis hasil belajar, dilaksanakan dengan jalan memeriksa secara langsung materi hasil belajar yang ditampilkan siswa
*      Diagnosa kesulitan belajar

1.      Identifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar
2.      Melokalisasi letaknya kesulitan
3.      Lokalisasi jenis faktor sifat yang menyebabkan mereka mengalami berbagai kesulitan
4.      Perkiraan kemungkinan bantuan
5.      Penetapan kemungkinan cara mengatasinya
6.      Tindak lanjut

d)     Upaya Pengentasan Masalah Belajar
Beberapa upaya yang dapat dilakukan menurut Prayitno (1994:94-99) adalah :
1.      Pengajaran perbaikan → diberikan kepada seseorang/ sekelompok orang yang menghadapi masalah-masalah belajar dengan maksud untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam proses hasil belajar siswa
2.      Proses pengayaan → diberikan kepada seseorang/ beberapa orang siswa yang sangat cepat dalam belajar. Mereka memerlukan tugas tambahn yang terencana untuk menambah/ memperluas pengetahuan dan keterampilan yang telah dimilikinya dalam kegiatan belajar sebelumnya
3.      Peningkatan Motivasi Belajar → tingkah laku seperti kurang semangat, jaro, malas, bosan dapat dijadikan indikator kurang kuatnya motif (motivasi) dalam belajar
4.      Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik → bila siswa tidak memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang baik dikhawatirkan mereka tidak akan mencapai hasil belajar yang baik
5.      Layanan konseling individual → konseling merupakan pelayanan khusus dalam hubungan langsung tatap muka antara konselor dan klien


Jenis2 masalah belajar sd
Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh murid dan menghambat kelancaran proses belajarnya. Kondisi tertentu itu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan-kelemahan yang dimilikinya dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi dirinya. Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami oleh murid-murid yang lambat saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa murid-murid yang pandai atau cerdas.

Dari pengertian masalah belajar di atas maka jenis-jenis masalah belajar si Sekolah Dasar dapat dikelompokkan kepada murid-murid yang mengalami.
  • · Keterlambatan akademik, yaitu keadaan murid yang diperkirakan memiliki intelegensi yang cukup tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkan secara optimal.
  • · Kecepatan dalam belajar, yaitu keadaan murid yang memiliki bakat akademik yang cukup tinggi atau memilki IQ 130 atau lebih, tetapi masih memerlukan tugas-tugas khusus untukmemenuhi kebutuhan dan kemampuan belajarnya yang amat tinggi.
  • · Sangat lambat dalam belajar, yaitu keadaan murid yang memilki bakat akademik yang kurang memadai dan perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan pendidikan atau pengajaran khusus.
  • · Kurang motivasi belajar, yaitu keadaan murid yang kurang bersemangat dalam belajar, mereka seolah-olah tampak jera dan malas.
  • · Bersikap dan kebiasaan buruk dalam belajar, yaitu kondisi murid yang kegiatannya tau perbuatan belajarnya sehari-hari antagonistik dengan seharusnya, seperti suka menunda-nunda tugas, mengulur-ulur waktu, membenci guru, tidak mau bertanya untuk hal-hal yang tidak diketahui dan sebagainya.
  • · Sering tidak sekolah, yaitu murid-murid yang sering tidak hadir atau menderita sakit dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga kehilanggan sebagian besar kegiatan belajarnya.
Pada garis besarnya faktor-faktor timbulnya masalah belajar pada murid dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu:

  1. Faktor-faktor internal (faktor-faktor yang berada pada diri murid itu sendiri), antara lain:

    1. Gangguan secara fisik, seperti kurang berfungsinya organ-organ perasaan, alat bicara, gangguan panca indera, cacat tubuh, serta penyakit menahun.
    2. Ketidakseimbangan mental (adanya gangguan dalam fungsi mental), seperti menampakkan kurangnya kemampuan mental, taraf kecerdasan cenderung kurang.
    3. Kelemahan emosional, seperti merasa tidak aman, kurang bisa menyusuaikan diri (maladjusment), tercekam rasa takut, benci dan antipati, serta ketidak matangan emosi.
    4. Kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap yang salah, sperti kurang perhatian dan minat terhadap pelajaran sekolah malas dalam belajar, dansering bolos atau tidak mengikuti pelajaran.

  1. Faktor-faktor eksternal (faktor-faktor yang timbul dari luar diri individu), yaitu berasal dari:

1.      Sekolah, antara lain:
·         · Sifat kurikulu yang kurang fleksibel
·         · Terlalu berat beban belajar (murid) dan untuk mengajar (guru)
·         · Metode mengajar yang kurang memadai
·         · Kurangnya alat dan sumber untuk kegiatan belajar.
2.      Keluarga (rumah), antara lain:
·         · Keluarga tidak utuh atau kurang harmonis
·         · Sikap orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya
·         · Keadaan ekonomi.

Tujuan bimbingan belajar antara lain :

§  Pengembangan sikap dan kebiasaan yang baik, terutama dalam mengerjakan tugas dalam ketrampilan serta dalam bersikap terhadap guru.
§  Menumbuhkan disiplin belajar dan terlatih, baik secara mandiri atau kelompok.
§  Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya di lingkungan sekolah atau alam sekitar untuk pengembangan pengetahuan, ketrampilan dan pengembangan pribadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar